CEO BOOM Esports, Gary Ongko Putera memberikan update mengenai divisi dari BOOM Esports beserta pendapatnya akan pencapaian tim saat ini. Berikut rekap dari BOOM Changelog 1.0 yang diadakan kemarin (5/3)
DOTA 2
“Saya melihat sistem DPC saat ini ‘unforgiving’ ditambah lagi saat ini hanya ada 2 major sebelum The International 2021 yang membuat kami berada di mode win now dan tidak bisa lagi bersabar seperti 1 atau 2 tahun yang lalu. Alasan inilah yang membuat kami memutuskan untuk melepas Drew.
Saat ini kami akan terus menerus melakukan scrim dalam waktu dekat terutama dengan tim yang akan bertarung major di Singapura mengingat tidak ada turnamen dalam waktu dekat. Untuk season 2, kami tidak melakukan perubahan dengan Mikoto, Fbz, Hyde, dan Khezcute sebagai pemain dari BOOM Esports. Semoga dengan carry yang lebih berpengalaman, kami bisa meraih hasil yang lebih baik minimal berada di 2 besar untuk bisa lolos langsung ke group stage atau playoff major dan akhirnya bisa diinvite ke TI.
Secara pribadi, kami meraih hasil yang cukup baik di DPC League Season 1 meski sangat disayangkan kami harus takluk melawan T1 meski sudah unggul cukup jauh. All in all, kami sudah melakukan yang terbaik untuk season 1.
Untuk season depan, kami tidak akan full Indonesia karena kami sudah mencoba carry terbaik di Indonesia seperti Drew, Dreamocel, dan inYourdreaM namun kurang meraih hasil memuaskan dan kenapa memilih pemain luar karena kami ingin memlih carry yang lebih berpengalaman terlebih tidak ada waktu bagi kami untuk mencoba pemain mengingat target kami adalah menembus The International. Kami sedang melakukan trial beberapa orang untuk mencari pemain terbaru kami.”
VALORANT
“Jujur saya pribadi kecewa dengan hasil kami di Challenger 2, mengingat kami sempat unggul jauh dari lawan kami di map kedua. Menghadapi Challenger 3, kami tetap tidak akan ada pelatih, namun, kami mendatangkan analis dari Mongolia untuk membantu tim bisa menjadi juara dan mendapat slot di Masters SEA”.
League of Legends
“Sebenarnya kami berencana untuk melakukan basecamp di Taiwan. Namun, adanya peraturan karantina di Taiwan selama 14 hari bagi pengunjung membuat tim tidak dapat berlatih bersama dalam satu boothcamp karena timing turnamen yang akan segera dimulai. Hal inilah yang membuat kami mau tidak mau mesti mengalami kendala Ping yang sering tidak stabil dan tentunya mempengaruhi mereka saat bertanding”.
Itu tadi update singkat yang diutarakan secara langsung dari CEO BOOM Esports. Ikuti terus seluruh sosial media kami untuk mengikuti update dari BOOM Esports. Stay Hungry, Hungry Beast.